Minggu, 19 Agustus 2012

Bukan Karena Aku Tidak Percaya


Bukan Karena Aku Tidak Percaya
(oleh : Budianto XII Ipa 2)

            Gadis yang selalu menyendiri tanpa ada satupun teman bahkan keluarga sekalipun dikehidupannya. Hidupnya amat tragis setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Juvia,begitulah para penduduk memanggil dirinya. Sebuah nama yang memiliki arti sebagai pembawa sial bagi desa tempat di mana juvia tinggal. Juvia beranggapan bahwa para penduduk desa tidak ingin melihat keberadaanya di desa, oleh kareanya juvia pergi meniggalkan desa seorang diri. Ketika juvia sampai di sebuah desa kecil, juvia tertarik untuk menjadi salah satu anggota sebuah guild di desa kecil itu. Guild itu adalah tempat dimana para anak terlantar yang ditinggalak orang tuanya bahkan ada pula anak pelarian dari orang-orang tertentu.
            Hidup seorang juvia berubah, saat juvia telah menjadi anggota guild itu. Itu terjadi karena semua anggota di duild tersebut sangat menghargai dan menganggap juvia sebagai bagian dari kelurga mereka. Begitu senang perasaan yang dirasakan leh juvia. Bagaimana tidak, sejak kecil tak ada satupun yang ingin berteman dengan juvia. Perlahan juvia dapt membaur dengan seluruh anggota guild. Satu demi satu juvia dapat mengenali wajah dan nama-nama anggota guild. Karena masa lalunya yang kelam, tetap seorang juvia tak dapat mempercyai mereka dengan sepenuh hatinya. Juvia sangat ingin mengubah pandangannya tersebut kepada seluruh anggota guild,hati juvai sangat merasa sakit dengan dirinya yang seperti itu. Dalam hatinya yang paling dalam sesungguhnya juvia ingin melupakan masa lalunya yang kelam itu.
            Namun apalah daya seorang juvia, tak ada satupun anggota guild yang dapat menjadi obat untuk melupakan semua masa kelamnya yang terdahulu. Ternyata, anggapan juvia salah.tanpa diduga, terdapat satu anggota guild yang selalu memperhatikan juvia. Gray, itulah nama seorang anggota yang selalu memeperhatikan seorang juvia.seorang anggota tampan yang mempunyai sifat dingin terhadap siapapun. Hidup seorang gray terbilang sangat mirip dengan kehidupan juvia di masa lalu. Sendiri dan terus sendiri tanpa adanya seorang teman seblum gray menjadi salah satu anggota guild. Karena kesamaan nasibya di masa lalu, gray selalu memperhatikan juvia seorang. Sifat dinginnya mencair setelah ia bertemu dengan sosok seorang juvia.namun sayangnya gray  tetap bersikap dingin terhhadap anggota yang lainnya. Dan hanya juvia lah yang dapat mencairkan hati seorang gray, itu karena gray selalu merasakan kehangatan apabila dirinya berjumpa dengan juvia.
            Begitupun dengan juvia, ia pun merasakan hal yang sama ketika dirinya berhadapan dengan seorang gray. Merasakan kehangatan yang memnyelimuti hatinya. Hangat dan begitu hangat terasa, nyaman dan begitu indah terasa. Perlahan juvia dapat mencairkan hatinya dengan adanya seorang gray. Sangat begitu romantis kisah mereka berdua.
            Setelah begitu lama,mereka berdua mengetahui perasaan satu sama lain, bahwa mereka berdua saling membutuhkan. Gray memberanikan dirinya untuk mendekati dan ingin menjalin hubungan dengan juvia. Tanpa diduga, juvia tak dapat menerima permintan gray untuk mengisi ruang kosong yang ada di dalam hatinya. Gray begitu terkejut, ,mengapa juvia tak dapat menerimanya dan langsung melontarkan pertanyaan dengan nada yang lembut, selembut belaian tangannya terhadap rambut juvia. Namun juvia hanya terdiam dan langsung pergi begitu saja.
            Melihat sikap juvia yang seperti itu, gray begitu tidak percaya dengan juvia yang ia hadapi. Dalam hatinya gray bertanya-tanya, apa yang yang sebenarnya terjadi?. Setelah kejadia itu gray tak pernah melihat sosok seorang juvia tersenyum bahagia,nmapak begitu jelas bahwa juvia menyembunyikan sesuatu dari gray. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan gray lalui dan menyimpan semua pertanyaan yang ingin ia lontarkan kepada juvia. Dan begitu juga juvia yang menyimpan alsannya mengapa iiang tak dpat mengiiiizinkan gray untuk mengisi kekosongan di hatinya. Mereka berdua memang sangat begitu serasi, di dalah hati mereka masing-masing mengatakan biarlah waktu yang kan memberitahukan semuanya.
            Waktu benar-benar memberitahukan semuanya. Setelah begitu lama terdapat keganjilan ada diri juvia. Fisil juvia berubah,tubuhnya semakin kurus, rambutnya yang tebal nan lembut bak benang sutera berubah menjadi tipis dan tak terurus. Bukan hanya gray, semua anggota guild pun bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan diri juvia. Gray begitu sedih melihat perubahan yang dialamai oleh pujaan hatinya. Gray mengajukan pertanyan terhadap juvia “ apa yang sebenarnya terjadi denganmu juvia\/ katakanlah sesuatu kepadaku!!!”. Juvia hanya terdiam tak menghiraukan pertanyaan yang diberikan oleh gray. Sesungguhnya juvia sangat merakan kesakitan yang begitu mendalam dengan keadaanya yang seperti itu,namun ia berusaha untuk tidak merasakannya meskipun betpa sakit sesungguhnyayang juvia rasakan.
            Waktu malam telah dating, semua anggota pergi untuk beristirahat di tempatnya masing-masing. Seperti biasanya, gray selalu menyendiri dan gray pun tertidur tanpa ada seorang teman di sampingnya tidak seperti anggota yang lain. Di dalam tidurnya gray bermimpi bertemu dengan juvia di tempat yang begitu asing baginya. Di dalam mimpinya juvia menganakan pakaian yang begitu indah dengan warna putih yang menutupi bagian tubuhnya, dalam mimpi, gray memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan yang selama ini gray simpan dalam-dalam di lubuk hatinya “apa yang sebenarnya erjadi dengan dirimu juvia?. Dalam mimpi itu pun, juvia begitu berbeda, juvia tersenyum mendengar pertanyaan yang diberikan oleh gray. Dan mengapa kau menjauh dariku setelah aku menyatakan perasaanku terhadapmu?. “Bukan maksudku untuk menyakitimu gray, tetapi aku sangat takut” jawab juvia lembut. Dengan lembut gray mengatakan “apa yang kau takutkan? Apa kau tahu, sesakit apa yang aku rasakan setelah kau menjauh pergi meniggalkanku?,kau tahu, setiap aku terbangun dari tidurku, aku selalu meluangkan waktu tiga detik untuk menyebut namamu.kau tahu rasanya sperti apa? Itu sangat menyakitkan juvia, menyebut namamu dalam kegelapan malam.apakah kau bias merasakan rasa sakit yang kuderita ini?
            Dengan berlinang air mata juvia menjwab semua pertanyaan gray” maafkan aku gray, bukan maksudkuuntuk membuatmu menjadi seperti ini. Gray, tolong dengarkan aku baik-baik, ini adalah pertemua kita yang terahir kalinya, aku akan pergi untuk selamaya gray. “apa maksud dari perkataanmu juvia” gray membalik bertanya. Dengar gray, itu adalah alasanku mengapa aku tak dapat menerimamu untuk mengisi ruang kosong di hatiku. Aku tak ingin membuatmu larut dalam kesedihan karena kepergianku gray.aku menderita penyakit kanker otak yang telah ku derita sejak aku remaja. Itlah jawaban dari pertanyaanmu gray. Dan setelah percakapn ini berahir, saat itu juga aku akan pergi meninggalkan semuanya gray.”ungkap juvia”. Gray meneteskan air mata. Mengpa? Mengapa kau menyembunyikan semua itu juvia? Setidaknya kau mengizinkanku untukmembuatmu bahagia untukk mengobati masa lalumu yang kelam. Apakah tautak mempercayaiku juvia? Tanya gray begitu sedih. Maaf gray, waktuku sudah tak lama lagi, aku harus pergi. Selamat tinggal gray. Juvia meninggalkan gray yang brlinang air mata. Dengan air mata yang berlinang gray berkata” juvia tetaplah di sini bersamaku, juvia kembalilah, aku mohon….. JUVIA…….
            Graypun terbagun dari tidurnya, dan saat itu juga dari arah kamar juvia tedengar suara yang begitu ramai. Dengan cepat gray menuju ke arah kamar juvia. Tubuh juvia telah terbujur kaku. Melihat tubuh juvia yang terbujur kaku gray menjadi begitu lemah berlinangkan air mata. Pujaan hatinya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Setelah hari dimana juvia pergi gray sangat terpuruk selalu menyendiri dan terus menyendiri. Gray kembali menutup hatinya untuk siapapun, dan kembali mejadi gray yang sperti dulu. Gray yang pendiam dan selalu menyendiri dan perduli dengan siapapun. Di dalam hati gray hanya ada nama juvia seorang samapai kapanpu.tak ada yang dapat menggantikannya.