Bukan Karena Aku Tidak Percaya
(oleh : Budianto XII Ipa 2)
Gadis yang selalu menyendiri tanpa
ada satupun teman bahkan keluarga sekalipun dikehidupannya. Hidupnya amat
tragis setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Juvia,begitulah para
penduduk memanggil dirinya. Sebuah nama yang memiliki arti sebagai pembawa sial
bagi desa tempat di mana juvia tinggal. Juvia beranggapan bahwa para penduduk
desa tidak ingin melihat keberadaanya di desa, oleh kareanya juvia pergi
meniggalkan desa seorang diri. Ketika juvia sampai di sebuah desa kecil, juvia
tertarik untuk menjadi salah satu anggota sebuah guild di desa kecil itu. Guild
itu adalah tempat dimana para anak terlantar yang ditinggalak orang tuanya
bahkan ada pula anak pelarian dari orang-orang tertentu.
Hidup seorang juvia berubah, saat
juvia telah menjadi anggota guild itu. Itu terjadi karena semua anggota di
duild tersebut sangat menghargai dan menganggap juvia sebagai bagian dari
kelurga mereka. Begitu senang perasaan yang dirasakan leh juvia. Bagaimana tidak,
sejak kecil tak ada satupun yang ingin berteman dengan juvia. Perlahan juvia
dapt membaur dengan seluruh anggota guild. Satu demi satu juvia dapat mengenali
wajah dan nama-nama anggota guild. Karena masa lalunya yang kelam, tetap
seorang juvia tak dapat mempercyai mereka dengan sepenuh hatinya. Juvia sangat
ingin mengubah pandangannya tersebut kepada seluruh anggota guild,hati juvai
sangat merasa sakit dengan dirinya yang seperti itu. Dalam hatinya yang paling
dalam sesungguhnya juvia ingin melupakan masa lalunya yang kelam itu.
Namun apalah daya seorang juvia, tak
ada satupun anggota guild yang dapat menjadi obat untuk melupakan semua masa
kelamnya yang terdahulu. Ternyata, anggapan juvia salah.tanpa diduga, terdapat
satu anggota guild yang selalu memperhatikan juvia. Gray, itulah nama seorang
anggota yang selalu memeperhatikan seorang juvia.seorang anggota tampan yang
mempunyai sifat dingin terhadap siapapun. Hidup seorang gray terbilang sangat
mirip dengan kehidupan juvia di masa lalu. Sendiri dan terus sendiri tanpa
adanya seorang teman seblum gray menjadi salah satu anggota guild. Karena
kesamaan nasibya di masa lalu, gray selalu memperhatikan juvia seorang. Sifat
dinginnya mencair setelah ia bertemu dengan sosok seorang juvia.namun sayangnya
gray tetap bersikap dingin terhhadap
anggota yang lainnya. Dan hanya juvia lah yang dapat mencairkan hati seorang
gray, itu karena gray selalu merasakan kehangatan apabila dirinya berjumpa
dengan juvia.
Begitupun dengan juvia, ia pun
merasakan hal yang sama ketika dirinya berhadapan dengan seorang gray.
Merasakan kehangatan yang memnyelimuti hatinya. Hangat dan begitu hangat
terasa, nyaman dan begitu indah terasa. Perlahan juvia dapat mencairkan hatinya
dengan adanya seorang gray. Sangat begitu romantis kisah mereka berdua.
Setelah begitu lama,mereka berdua
mengetahui perasaan satu sama lain, bahwa mereka berdua saling membutuhkan.
Gray memberanikan dirinya untuk mendekati dan ingin menjalin hubungan dengan
juvia. Tanpa diduga, juvia tak dapat menerima permintan gray untuk mengisi
ruang kosong yang ada di dalam hatinya. Gray begitu terkejut, ,mengapa juvia
tak dapat menerimanya dan langsung melontarkan pertanyaan dengan nada yang
lembut, selembut belaian tangannya terhadap rambut juvia. Namun juvia hanya
terdiam dan langsung pergi begitu saja.
Melihat sikap juvia yang seperti
itu, gray begitu tidak percaya dengan juvia yang ia hadapi. Dalam hatinya gray
bertanya-tanya, apa yang yang sebenarnya terjadi?. Setelah kejadia itu gray tak
pernah melihat sosok seorang juvia tersenyum bahagia,nmapak begitu jelas bahwa
juvia menyembunyikan sesuatu dari gray. Hari demi hari, minggu demi minggu,
bulan demi bulan gray lalui dan menyimpan semua pertanyaan yang ingin ia
lontarkan kepada juvia. Dan begitu juga juvia yang menyimpan alsannya mengapa
iiang tak dpat mengiiiizinkan gray untuk mengisi kekosongan di hatinya. Mereka
berdua memang sangat begitu serasi, di dalah hati mereka masing-masing
mengatakan biarlah waktu yang kan
memberitahukan semuanya.
Waktu benar-benar memberitahukan
semuanya. Setelah begitu lama terdapat keganjilan ada diri juvia. Fisil juvia
berubah,tubuhnya semakin kurus, rambutnya yang tebal nan lembut bak benang
sutera berubah menjadi tipis dan tak terurus. Bukan hanya gray, semua anggota
guild pun bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan diri juvia. Gray
begitu sedih melihat perubahan yang dialamai oleh pujaan hatinya. Gray
mengajukan pertanyan terhadap juvia “ apa yang sebenarnya terjadi denganmu
juvia\/ katakanlah sesuatu kepadaku!!!”. Juvia hanya terdiam tak menghiraukan
pertanyaan yang diberikan oleh gray. Sesungguhnya juvia sangat merakan
kesakitan yang begitu mendalam dengan keadaanya yang seperti itu,namun ia
berusaha untuk tidak merasakannya meskipun betpa sakit sesungguhnyayang juvia
rasakan.
Waktu malam telah dating, semua
anggota pergi untuk beristirahat di tempatnya masing-masing. Seperti biasanya,
gray selalu menyendiri dan gray pun tertidur tanpa ada seorang teman di
sampingnya tidak seperti anggota yang lain. Di dalam tidurnya gray bermimpi
bertemu dengan juvia di tempat yang begitu asing baginya. Di dalam mimpinya
juvia menganakan pakaian yang begitu indah dengan warna putih yang menutupi
bagian tubuhnya, dalam mimpi, gray memberanikan diri untuk mengajukan
pertanyaan yang selama ini gray simpan dalam-dalam di lubuk hatinya “apa yang
sebenarnya erjadi dengan dirimu juvia?. Dalam mimpi itu pun, juvia begitu
berbeda, juvia tersenyum mendengar pertanyaan yang diberikan oleh gray. Dan
mengapa kau menjauh dariku setelah aku menyatakan perasaanku terhadapmu?.
“Bukan maksudku untuk menyakitimu gray, tetapi aku sangat takut” jawab juvia
lembut. Dengan lembut gray mengatakan “apa yang kau takutkan? Apa kau tahu,
sesakit apa yang aku rasakan setelah kau menjauh pergi meniggalkanku?,kau tahu,
setiap aku terbangun dari tidurku, aku selalu meluangkan waktu tiga detik untuk
menyebut namamu.kau tahu rasanya sperti apa? Itu sangat menyakitkan juvia,
menyebut namamu dalam kegelapan malam.apakah kau bias merasakan rasa sakit yang
kuderita ini?
Dengan berlinang air mata juvia
menjwab semua pertanyaan gray” maafkan aku gray, bukan maksudkuuntuk membuatmu
menjadi seperti ini. Gray, tolong dengarkan aku baik-baik, ini adalah pertemua
kita yang terahir kalinya, aku akan pergi untuk selamaya gray. “apa maksud dari
perkataanmu juvia” gray membalik bertanya. Dengar gray, itu adalah alasanku
mengapa aku tak dapat menerimamu untuk mengisi ruang kosong di hatiku. Aku tak
ingin membuatmu larut dalam kesedihan karena kepergianku gray.aku menderita
penyakit kanker otak yang telah ku derita sejak aku remaja. Itlah jawaban dari
pertanyaanmu gray. Dan setelah percakapn ini berahir, saat itu juga aku akan
pergi meninggalkan semuanya gray.”ungkap juvia”. Gray meneteskan air mata.
Mengpa? Mengapa kau menyembunyikan semua itu juvia? Setidaknya kau
mengizinkanku untukmembuatmu bahagia untukk mengobati masa lalumu yang kelam.
Apakah tautak mempercayaiku juvia? Tanya gray begitu sedih. Maaf gray, waktuku
sudah tak lama lagi, aku harus pergi. Selamat tinggal gray. Juvia meninggalkan
gray yang brlinang air mata. Dengan air mata yang berlinang gray berkata” juvia
tetaplah di sini bersamaku, juvia kembalilah, aku mohon….. JUVIA…….
Graypun terbagun dari tidurnya, dan
saat itu juga dari arah kamar juvia tedengar suara yang begitu ramai. Dengan
cepat gray menuju ke arah kamar juvia. Tubuh juvia telah terbujur kaku. Melihat
tubuh juvia yang terbujur kaku gray menjadi begitu lemah berlinangkan air mata.
Pujaan hatinya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Setelah hari dimana juvia
pergi gray sangat terpuruk selalu menyendiri dan terus menyendiri. Gray kembali
menutup hatinya untuk siapapun, dan kembali mejadi gray yang sperti dulu. Gray
yang pendiam dan selalu menyendiri dan perduli dengan siapapun. Di dalam hati
gray hanya ada nama juvia seorang samapai kapanpu.tak ada yang dapat
menggantikannya.